Wamentan: Gebyar Perbenihan 2024 mencapai swasembada pangan

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono saat menghadiri Gebyar Perbenihan di Gedung Budaya Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (27/7/2024). ANTARA/Rubby Jovan.

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan ajang Gebyar Perbenihan 2024 di Gedung Budaya Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada 27-30 Juli 2024 bertujuan untuk mencapai swasembada pangan nasional.

Sudaryono mengungkapkan kegiatan Gebyar Perbenihan 2024 merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan produksi benih berkualitas untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

“Tujuannya adalah bagaimana hasil dari panenan kita cukup untuk memberi pangan bagi rakyat Indonesia,” katanya di Kabupaten Bandung, Jabar, Sabtu.

Sudaryono juga mengungkapkan gelaran Gebyar Perbenihan 2024 diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia di pasar global.

“Pertanian ini menyangkut keberlangsungan hidup kita, kedaulatan rakyat dan bangsa kita. Karena apa? Karena dengan pertanian inilah yang menyediakan pangan bagi kita,” katanya.

Dia menjelaskan kegiatan itu menampilkan varietas-varietas tanaman pangan yang tahan terhadap hama, penyakit, dan kondisi lingkungan tertentu.

“Dalam kegiatan ini ternyata ahli-ahli kita telah bisa dan dapat menemukan varietas jenis-jenis tanaman yang sesuai dengan masing-masing wilayah,” katanya.

Sementara itu, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi berharap dengan kegiatan itu, para petani dapat memahami pentingnya pemilihan benih yang tepat serta cara mengelola benih dengan baik, sehingga bisa meningkatkan produktivitas pertanian.

“Tujuan kegiatan ini adalah dalam rangka mempercepat pertukaran informasi hasil-hasil benih untuk menuju swasembada pangan, menuju lumbung pangan dunia,” kata dia.

Selain itu, kata dia, Gebyar Perbenihan tahun ini juga menghadirkan pameran produk pertanian unggulan serta gelar teknologi pangan dari seluruh Indonesia sebagai media pembelajaran bagi masyarakat dan petani.

“Kami juga memberikan peluang bagi semua pihak, investor, pelaku usaha untuk memanfaatkan peluang-peluang di dalam industri benih tanaman pangan,” katanya.

Ayah atau Ibu yang Wariskan Kecerdasan ke Anak Ini Risetnya

Foto: (Caleb Oquendo: https://www.pexels.com)

Kecerdasan seorang anak ternyata merupakan salah satu faktor genetik yang diturunkan dari orang tua. Lantas, siapa yang paling mungkin mewariskan kecerdasan ke anak, ayah atau ibu?

Penelitian menemukan bahwa ibu menentukan kecerdasan seorang anak, menurut studi yang telah diterbitkan dalam jurnal Psychology Spot.

Peneliti tersebut melakukan wawancara terhadap 12.686 remaja berusia 14 hingga 22 tahun. Mereka ditanyai tentang beberapa faktor termasuk ras, tingkat pendidikan, sosial, status ekonomi dan pertanyaan serupa ini ditanyakan kepada ibu-ibu dalam penelitian.

Dalam menyelidiki masalah di atas, para peneliti menyebutkan bahwa wanita cenderung mentransmisi gen kecerdasan ke anak yang terbentuk dari kromosom X.

Pengaruh gen ayah terhadap kecerdasan anak

Studi menemukan bahwa wanita memiliki dua kromosom X, sedangkan pria hanya memiliki satu kromosom X. Itu artinya, wanita dua kali berpeluang mewariskan kecerdasan pada anak ketimbang pria.

Sementara itu, peneliti juga menunjukkan bahwa ayah hanya mewarisi serangkaian sifat lain yang ditentukan gen seperti intuisi dan emosi. Warisan ini juga menjadi kunci untuk membuka kecerdasan potensial anak.

“Jika gen yang sama diwarisi dari ayah, gen tersebut akan dinonaktifkan. Jelas, gen lain bekerja sebaliknya, hanya diaktifkan jika berasal dari ayah,” ungkap penelitian di Psychology Spot, dikutip Sabtu (27/7/2024).

Jadi, secara keseluruhan gen ibu dan ayah sama-sama bisa menurunkan kecerdasan. Hanya saja potensi yang lebih tinggi diturunkan oleh ibu, tanpa mengesampingkan pola pengasuhan keduanya.

Aktor Yoo Ah In Dilaporkan Kasus Pelecehan Seksual terhadap Pria

Foto: Yoo Ah-in (WireImage/Han Myung-Gu)

Aktor Yoo Ah In dilaporkan atas kasus dugaan pelecehan seksual terhadap seorang pria, Kamis (25/7).

Melansir AllKpop, aktor berusia 38 tahun itu diduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang pria yang diidentifikasi sebagai Mr. A (30) yang sedang tidur di sebuah kantor di Yongsan-gu pada tanggal 14 Juli.

Laporan eksklusif oleh Chosun Ilbo menunjukkan bahwa Mr. A tertidur di kantor dari pukul 06.00 hingga 16.00 pada hari kejadian. Dia dilaporkan terbangun dan menyadari bahwa dia telah dilecehkan secara seksual.

Kantor tersebut bukanlah tempat tinggal Yoo maupun Mr. A, melainkan milik pihak ketiga, dan ada beberapa pria lain yang hadir di tempat kejadian selama kejadian tersebut.

Keesokan harinya, usai kejadian tersebut Mr. A langsung melaporkannya kepada polisi. Polisi menyelidiki apakah Yoo Ah In, yang pernah dipenjara karena narkoba, melakukan kejahatan di bawah pengaruh narkoba.

Bintang film Hellbound itu saat ini diketahui tengah menghadapi persidangan atas tuduhan memberikan propofol sebanyak 181 kali pada September 2020 hingga Maret 2022 serta atas tuduhan memperoleh pil tidur secara ilegal atas nama orang lain dari Mei 2021 hingga Agustus 2022.

Jaksa penuntut telah meminta hukuman penjara empat tahun, denda sebesar 2 juta KRW (Rp 23 juta), dan denda tambahan sekitar 1,5 juta KRW (Rp 17 juta).

Dalam pernyataan terakhirnya, kuasa hukum Yoo Ah In memohon keringanan hukuman, dengan alasan perjuangannya melawan depresi, gangguan kecemasan, dan insomnia. Menurut pengacaranya, Yoo disarankan oleh seorang psikiater harus dirawat di rumah sakit dan mengonsumsi obat penenang.

AS Tangkap Bos Kartel Sinaloa Meksiko “El Mayo” “El Chapo”

Foto: AP/Martin Urista

Departemen Kehakiman AS telah menangkap dua pemimpin kartel Sinaloa yang kuat di Meksiko, termasuk salah satu pendiri kartel tersebut, karena memimpin jaringan produksi dan perdagangan fentanyl yang mematikan.

Jaksa Agung Merrick Garland mengumumkan dakwaan terhadap pemimpin kartel Ismael Zambada Garcia, yang dikenal sebagai “El Mayo,” salah satu pendiri kelompok itu, dan Joaquin Guzman anak “El Chapo”. Keduanya menghadapi beberapa dakwaan di Amerika Serikat atas dugaan memimpin operasi kriminal kartel.

“Fentanyl adalah ancaman narkoba paling mematikan yang pernah dihadapi negara kita,” kata Garland pada Kamis (25/7/2024), dilansir The Guardian.

“Departemen Kehakiman tidak akan beristirahat sampai setiap pemimpin, anggota, dan asosiasi kartel yang bertanggung jawab atas meracuni komunitas kita dimintai pertanggungjawaban.”

Penangkapan dilakukan di El Paso, Texas, pada Kamis. Dakwaan ini merupakan bagian dari tindakan keras terhadap para pemimpin kartel Sinaloa.

Tahun lalu, Departemen Kehakiman AS mendakwa lebih dari dua lusin anggota kartel Sinaloa, termasuk putra-putra dari pengedar narkoba terkenal Joaquín “El Chapo” Guzman, yang dituduh memasok bahan kimia prekursor yang dibutuhkan untuk membuat fentanyl.

Kartel Sinaloa, yang beroperasi di sekitar Sonoyta, sebuah kota Meksiko di sepanjang perbatasan dengan Arizona, telah menyelundupkan jutaan pon obat-obatan terlarang, jutaan dolar AS, dan senjata antara kedua negara, menurut Badan Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE).

Zambada mendirikan kartel Sinaloa bersama Guzman, dan dia menghadapi beberapa dakwaan terkait kejahatan perdagangan narkoba dan kejahatan terorganisir di Amerika Serikat. Jaksa federal AS pada bulan Februari menuduh Zambada bersekongkol untuk memproduksi dan mendistribusikan fentanyl.

Penangkapan ini terjadi sebulan setelah Departemen Kehakiman mendakwa dua lusin orang, menuduh “bankir bawah tanah” China membantu kartel Sinaloa di Meksiko mencuci lebih dari $50 juta hasil narkoba. Investigasi mengungkapkan kemitraan antara asosiasi kartel Sinaloa dan sindikat kriminal China untuk mencuci uang narkoba, memanfaatkan permintaan warga negara Tiongkok akan dolar AS.

RI Siap-Siap, Detergen Sampai Tiket Konser Bisa Kena Cukai

Foto: Ilustrasi Gedung Bea CUkai (CNBC indonesia)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tengah melakukan kajian dan prakajian ekstensifikasi cukai untuk menggali potensi produk baru yang bisa dikenakan pungutan cukai.

Adapun barang-barang tersebut mulai dari bahan bakar minyak (BBM), produk pangan olahan bernatrium dalam kemasan atau snack kemasan, minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK), batu bara, detergen, serta shifting PPnBM Kendaraan Bermotor ke Cukai. Bahkan, pemerintah diisukan akan memungut cukai dari tiket konser.

“Kita sudah melakukan ini, saya kira ini perlu ada dorongan bapak/ibu sekalian, kajian ini perlu disampaikan supaya bisa menjadi inspirasi kebijakan kedepannya,” tegas Direktur Teknis dan Fasilitas DJBC Iyan Rubianto dalam kuliah umum, dikutip Jumat (26/7/2024).

“Ini kaya kemarin (tiket konser) sold out. Itu sampai ada konser lagi di Singapura dan dibeli. Masyarakat Indonesia itu kaya-kaya, saya rasa perlu dinaikkan,” ungkapnya.

Dia pun mengatakan pengenaan cukai untuk produk pangan olahan bernatrium dalam kemasan berkaitan dengan kesehatan karena bisa memicu penyakit tidak menular (PTM).

“Olahan bernatrium ternyata ada program di Bappenas yang RPJMN itu GGL (gula, garam dan lemak), ini berkaitan dengan penyakit tidak menular dan bahaya, lebih bahaya daripada penyakit yang menular karena tanpa sadar bapak/ibu sekalian mengonsumsi setiap hari,” ujar Iyan.

Meski begitu, sejauh ini yang sudah jelas akan diterapkan oleh pemerintah adalah pengenaan cukai untuk produk plastik dan MBDK. Pasalnya targetnya sudah tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Namun keduanya juga masih digodok oleh pemerintah dan belum diterapkan hingga kini.

Sebagai informasi, saat ini objek cukai baru berlaku untuk etil alkohol, minuman mengandung etil alkohol (MMEA) dan hasil tembakau. Jika dibandingkan dengan negara kawasan ASEAN, barang kena cukai di Indonesia masih jauh tertinggal.

“Malaysia aja sudah 4, kartu aja kena cukai. Di Brunei ada 22, fotografi kena cukai. Kemudian Filipina ada 8. Singapura (ada 4) meliputi miras, tembakau, kendaraan, minyak bumi. Harusnya di Jakarta juga (kendaraan) dikenakan cukai karena sudah mulai mengganggu masyarakat dan mengganggu ekonomi,” tegasnya.

Selamatkan Kelas Menengah RI Ekonom Pemerintah Jangan Ganggu

Foto: (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Sejumlah indikator ekonomi menunjukkan kelompok menengah Indonesia tengah terhimpit bahkan jatuh ke jurang kemiskinan. Kebijakan pemerintah yang kontraproduktif dengan daya beli akan memperburuk situasi kelas ini.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan mengatakan insentif dari pemerintah untuk kelas menengah selama ini sangat minim. Di lain sisi, kata dia, kelas masyarakat miskin mendapatkan bantuan sosial dan kelas atas memperoleh insentif berupa tax holiday dan semacamnya.

Dia menilai insentif yang bisa diberikan kepada kelas menengah ini sebenarnya sederhana. Pemerintah cukup membuat aturan yang tepat agar daya beli kelas ini tidak tertekan. “Insentif yang bisa diberikan ke kelas menengah adalah dia jangan diganggu-ganggu pendapatannya,” kata Abdul Manap dikutip, Kamis, (25/7/2024).

Abdul Manap mencontohkan kebijakan yang dapat menjaga daya beli kelas ini adalah dengan cara pemerintah tidak menaikkan tarif tol dan listrik. Selain itu, kebijakan yang harus dipikir ulang oleh pemerintah, kata dia, adalah rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada 2025.

Dia menilai kenaikan itu bisa saja dilakukan ketika perekonomian sedang baik-baik saja. Masalahnya, kata dia, saat ini tekanan terhadap daya beli masyarakat adalah nyata. “Kita itu belum pulih terutama dari pandemi, masih bisa kita lihat sektor tenaga kerja belum membaik, terus ada inflasi yang melonjak signifikan,” kata dia.

Sebelumnya, ekonom senior Chatib Basri mencatat jumlah kelas menengah di Indonesia merosot sejak 2019. Menggunakan acuan data Bank Dunia, Chatib mengungkapkan pada 2018 kelas menengah RI masih sebesar 23% dari jumlah penduduk. Sedangkan pada 2019 tersisa 21% masyarakat yang masuk golongan kelas menengah. Kondisi pada 2023 lebih parah, karena kelas menengah di Indonesia tersisa 17%.

Penurunan jumlah kelas menengah ini terjadi seiring dengan naiknya jumlah kelompok kelas menengah rentan atau aspiring middle class (AMC) dari 47% menjadi 49% pada 2023. Pada tahun yang sama, kelompok rentan juga naik menjadi 23%.

Dengan garis kemiskinan tahun 2024 sekitar Rp 550.000, Chatib mengatakan, mereka dengan pengeluaran Rp 1,9 juta-Rp 9,3 juta per bulan masuk kategori kelas menengah.

Sementara itu, AMC adalah kelompok pengeluaran 1,5-3,5 kali di atas garis kemiskinan atau Rp 825.000-Rp 1,9 juta. Adapun rentan miskin, kelompok pengeluaran 1-1,5 kali di atas garis kemiskinan atau Rp 550.000-Rp 825.000 per bulan.

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan pendapatan kelas menengah-bawah, termasuk kelompok rentan miskin sangat tertekan oleh gejolak harga. Menurut dia, bila ada harga yang diatur pemerintah naik, mereka berubah status menjadi miskin.

“Biasanya jika ada harga yang diatur pemerintah naik, mereka akan berubah status menjadi miskin karena pendapatannya,” katanya.

Dia mengatakan tugas pemerintah untuk menjaga daya beli kelompok ini adalah memberikan subsidi untuk kebutuhan primer dan sekunder. Bahan-bahan kebutuhan pokok yang harus dijaga harganya, kata dia, misalnya untuk makanan, BBM dan pendidikan.

Pendapatan Per Kapita Jakarta Pusat US$50.000, Negara Maju!

Foto: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menghadiri acara Peluncuran Geoportal Kebijakan Satu Peta 2.0 dan White Paper OMP Beyond 2024 serta Penyampaian Hasil Capaian PSN dan KEK di Ballroom The St. Regis, Jakarta, Kamis (18/7/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Pemerintahan Presiden Joko Widodo mengklaim pendapatan per kapita Jakarta Pusat sudah mencapai US$ 50.000. Level pendapatan per kapita itu telah melampaui batasan untuk status suatu negara sebagai negara maju versi Bank Dunia (World Bank).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pendapatan per kapita Jakarta Pusat itu sendiri bahkan telah melampaui pendapatan per kapita Ibu Kota Indonesia yang saat ini masih dijabat oleh DKI Jakarta. Pendapatan per kapita DKI Jakarta kata dia sebesar US$ 21.000.

“Jakarta ini sudah lolos middle income trap. Jakarta pendapatan per kapitanya US$ 21.000. Kalau kita mau masuk lagi ke puncak Jakarta, yaitu di Jakarta Pusat itu sudah US$ 50.000,” kata Airlangga dalam acara Perayaan Hari Jadi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ke-58 di Jakarta, Kamis (25/7/2024)

Catatan pendapatan per kapita Jakarta yang telah berhasil masuk kategori maju itu ia katakan sebagai bukti bahwa aglomerasi Jakarta telah berjalan sebagaimana kota-kota maju di negara lain. “Jadi aglomerasi Jakarta itu sudah setara dengan negara-negara lain termasuk Singapura,” ucapnya.

Ia mengatakan, pendapatan per kapita di Jakarta bisa tinggi karena industrinya sudah banyak yang berbasis jasa, sebagaimana ciri khas dari kota-kota maju di negara lain. Tidak lagi seperti wilayah lain yang masih mengandalkan bahan baku untuk menjalankan industrinya.

“Di luar Jawa itu banyak yang resource based berbasis daripada bahan baku, tetapi Jakarta sudah services industry. Jakarta sudah seperti negara-negara lain yang basisnya adalah jasa. Nah oleh karena itu tantangan belum berakhir, PR jalan terus,” tutur Airlangga.

Selain Jakarta, Airlangga mengatakan, wilayah Indonesia lainnya yang telah berhasil terlepas dari jebakan status pendapatan menengah atau middle income trap ialah Kalimantan Timur, provinsi yang akan menjadi tempat dari ibu kota baru Indonesia, yakni Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Kalimantan Timur itu juga sudah lolos middle income trap, dan itu adalah tempat IKN kita juga sudah lolos dari middle income trap. Dan juga termasuk Kalimantan Utara, pendapatannya sekitar US$ 17.000. Artinya apa? Ini mungkin dicapai dan sangat mungkin,” ucap Airlangga.

Dengan adanya wilayah-wilayah yang berhasil keluar dari middle income trap itu, Airlangga meyakini Indonesia bisa segera keluar dari status itu. Caranya ialah dengan semakin memperluas pemerataan wilayah-wilayah supaya pendapatan per kapitanya makin tinggi.

“Oleh karena itu tantangan selanjutnya bagi kantor Menko, kita akan petakan seluruh provinsi. Kita lihat economic drivernya seperti apa, kita lihat kesejahteraan sosialnya seperti apa. Dan kita juga kejar tingkat pendidikan dan tingkat kemiskinan. Kita sudah punya semua data sehingga kita bisa melihat apa yang harus kita lakukan agar setiap daerah bisa seperti Jakarta atau seperti Kalimantan Timur atau bahkan kemarin waktu di Sumatera Selatan, Ogan Komering Ilir pun sudah lolos middle income trap,” tuturnya.

“Jadi ini satu hal yang harus kita kejar. Tetapi kuncinya kelihatan, harus ada driver ekonomi di kabupaten kota yang extraordinary. Jadi bukan yang hanya unggul rata-rata, tetapi yang unggul secara nasional,” tegas Airlangga.

Sebagaimana diketahui Bank Dunia mencatat, untuk pendapatan per kapita Indonesia sendiri saat ini baru mencapai US$ 4.580, naik dari tahun 2021 yang sebesar US$ 4.140. Pendapatan per kapita itu menjadikan Indonesia sebagai negara kelompok negara menengah atas.

Kendati demikian, untuk mencapai target berpenghasilan tinggi, Indonesia masih jauh dari angan. Karena untuk mencapai negara berpenghasilan tinggi, rata-rata pendapatan masyarakatnya harus mencapai US$ 13.845.

Berikut kategori atau klasifikasi pendapatan negara menurut Bank Dunia per 1 Juli 2023 sampai 2024:

– Negara berpendapatan rendah US$ 1.135 ke bawah, ambang batas ini naik dari sebelumnya US$ 1.085

– Negara pendapatan menengah bawah US$ 1.146 sampai US$ 4.465, ambang batas ini naik dari sebelumnya US$ 1.086 sampai US$ 4.255.

– Negara pendapatan menengah atas US$ 4.466 sampai US$ 13.845, ambang batas ini naik dari sebelumnya US$ 4.256 sampai US$ 13.205

– Negara pendapatan tinggi memiliki US$ 13.845, ambang batas ini naik dari sebelumnya US$ 13.205.

Harga Minyakita di Pasar Jakarta Ternyata Sudah Lampaui HET

Foto: Harga Minyakita di pasaran terpantau makin tinggi. Berdasarkan pantauan di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Harga Minyakita di pasaran terpantau makin tinggi. Berdasarkan pantauan di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, harga Minyakita sudah tembus Rp 17 ribu per liter. Padahal minyak yang tersedia merupakan stok lama sebelum adanya kenaikan HET dari Rp 14.000/liter menjadi Rp 15.700/liter.

“Sekarang udah ngga ada yang murah, tulisan Rp 14.000 per liter itu cuma stempel doang, kalau harga aslinya sudah Rp Rp 17.000 per liter,” kata pedagang di pasar Ciputat Rusmini kepada CNBC Indonesia, Rabu (24/7/2024).

Pedagang mau tidak mau menaikkan harga itu sejak beberapa waktu terakhir karena harga yang didapat dari agen sudah terlampau tinggi. Meski menjual dengan harga tersebut namun pedagang mengaku tidak mendapat selisih keuntungan yang besar.

“Saya beli sekarang harganya Rp 185 ribu sedusnya isi 12 minyak masing-masing 1 liter jadi harga dari sananya aja udah Rp 15,5 ribuan. Ngga mungkin jual Rp 14 ribu, jadi ambil untung cuma Rp 1 ribuan, itu pun kadang dimakan tikus,” ujar Rusmini.

Pedagang lain di Pasar Ciputat yang ditemui yakni Taufiq mengaku juga menjual Minyakita dengan harga Rp 17 ribu. Ia juga menjual dengan harga tersebut lantaran harga dari agen sudah terlampau tinggi.

“Segini saya jual barang yang lama, datang dua minggu lalu harganya udah tinggi dari agennya,” kata Taufiq.

“Minyaknya datang 3 Minggu lalu, saya jual Rp 17 ribu, harga dari sananya udah tinggi. Kalau nanti bisa jadi lebih mahal. Kita rakyat kecil mah ikut aja lah,” tambahnya.

Sebagai informasi, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan,HET Minyakita nantinya dipatok Rp15.700 per liter. Saat ini, HET Minyakita yang berlaku adalah Rp14.000 per liter, yang ditetapkan dalam Surat Edaran Nomor 03 Tahun 2023 tentang Pedoman Penjualan Minyak Goreng Rakyat.

“(HET Minyakita) kan sudah, sudah berlaku harga Rp15.700 (per liter), itu sudah. Nanti memang resminya tentu ada Permendag-nya (Peraturan Menteri Perdagangan). Tapi ini memang sudah berlaku, sudah ada relaksasi dari Dirjen Perdagangan Dalam Negeri (Kementerian Perdagangan),” kata Zulhas saat ditemui wartawan di kantor Kemendag, Jumat (19/7/2024).

Hamzah Haz, Sang Penjaga APBN Dekade 1990-an dan 2000-an

Foto: Hamzah Haz (kiri) dan Agum Gumelar (kanan). (AP/MUCHTAR ZAKARIA)

Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia Hamzah Haz meninggal hari ini. Di mata sejumlah kalangan, beliau merupakan sosok yang komplet sebagai tokoh bangsa dan negara.

“Selamat jalan Pak Hamzah Haz. Kita kehilangan lagi politisi negarawan, sekaligus penulis, pemikir dan kolumnis yang rajin memberikan pencerahan masalah-masalah ekonomi politik, hal kenegaraan, khususnya politik anggaran dan APBN,” ujar Rektor Universitas Paramadina Didik Junaidi Rachbini dalam catatannya yang diterima CNBC Indonesia, Rabu (24/7/2024).

Menurut Didik, tidak ada politisi yang tekun seperti Hamzah Haz dalam menulis masalah politik APBN ini di media massa pada akhir 1980-an dan tahun 1990-an. Tidak hanya menulis tetapi menekuninya dalam praktek kenegaraan dalam pembahasan-pembahasan di DPR di mana ia sekaligus sebagai pimpinan partai oposisi yang loyal.

Didik bilang, Hamzah Haz adalah seorang pemimpin yang matang dan wakil presiden yang negarawan pemikir, menyukai gagasan-gagasan bangsa dalam bidang politik dan ekonomi, yang seharusnya disajikan dalam diskursus publik.

“Berbeda dengan zaman sekarang yang matang dikarbit, tidak menyukai pemikiran, sekedar populer dan cuma menyukai mainan anak-anak. Sementara Hamzah Haz yang menjadi wakil presiden, menang bersaing dengan SBY banyak menulis pemikirannya di media besar nasional, seperti Kompas, Republika, Tempo pada tahun 1980-an dan 1990-an,” kata Didik.

Eks Anggota DPR itu menjelaskan, politisi zaman dulu matang ditempa zaman dan selalu bergulat dengan ide kebangsaan. Tidak berbeda jauh dari generasi politisi pemikir 2-3 dekade sebelumnya seperti Soekarno, Hatta, Sjahrir, Soedjatmoko dan pemimpin lainnya menguasai ide pada masanya.

Terus terang jika membandingkan pemimpin sekarang dengan perjalanan pemimpin seperti Hamzah Haz dan generasi sebelumnya, kita mengelus dada, jauh seperti bumi dan langit. Yang simboliknya seperti pemikiran kebangsaan, buku dan mainan anak kecil,” ujar Didik.

Lantas, apa yang bisa ditiru dari Hamzah Haz? dia mengatakan, “Komitmen terhadap kepentingan nasional secara keseluruhan tanpa meninggalkan aspek realitas dan rasional. Berbeda dengan pemimpin yang idealis utopis, yang tidak berpijak pada kenyataan.”

Didik mencontohkan, 20 tahun lalu terjadi krisis APBN. Kemudian Hamzah Haz turun gunung untuk ikut menyelesaikannya. Pada pertengahan tahun 2000-an atau 2005 pro kontra kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) memuncak dan bisa mengarah ke krisis politiik.

“Mantan Wakil Presiden Hamzah Haz, yang juga menjadi Ketua Umum PPP, terlibat langsung dalam lobi-lobi untuk mengatasi krisis APBN sekaligus potensi krisis politik. Subsidi kepada barang adalah pemborosan dan harus diganti menjadi subsidi kepada orang. Hamzah Haz ikut mendinginkan suasana dan meskipun tidak populer kemudian menyetujui kenaikan harga BBM dengan alasan kenaikan tersebut sebagai pilihan rasional,” kata Didik.

Dalam hal ini, lanjut dia, Hamzah Haz tergolong pemimpin yang prokebijakan harus berbasis evidence (evidence based policy). Jika politik populis yang antirasional dijalankan oleh partai politik, maka pro ontra tersebut akan mengarah kepada krisis politik dan akan membuat masalah baru gabungan krisis APBN, krisis politik dan meluas menjadi krisis ekonomi rakyat.

“Apa yang dilakukan politisi sekarang ini? Mengeruk APBN dan mendulang utang di luar kemampuan membayarnya. Mestinya Sri Mulyani bisa berdiri rasional dalam kebijakan seperti Hamzah Haz,” ujar Didik.

“Tetapi kasus Perppu 01 dan utang Rp 1.520 triliun pada tahun 2020 dengan alasan pandemi Covid-19 adalah kesalahan sejarah keputusan APBN, yang dampaknya bisa sampai 2-3 periode kepresidenan. Kini beban utang super berat, tahun utang jatuh tempo mencapai 800 triliun dan bunga yang harus dibayar mjenguras pajak rakyat, mencapai lebih Rp 500 triliun,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Didik mengatakan, tidak ada lagi penjaga APBN seperti Hamzah Haz. Menurut dia, APBN rusak pada sisi penerimaan, sekaligus lebih rusak pada sisi pengeluarannya.

“Selain rusak karena kesalahan politik dan kebijakan di pusat, APBN juga menjadi target korupsi dan bancakan yang masif di banyak daerah kabupaten/kota, provinsi serta di banyak kementerian dan lembaga negara,” kata Didik.

Hamzah Haz: Sosok Balik Kebangkitan RI Usai Badai Krisis 98

Foto: AP/TATAN SYUFLANA

Mantan Wakil Presiden Indonesia ke-9, Hamzah Haz wafat hari ini, Rabu (24/7/2024) pada usia 84 tahun. Hamzah tidak hanya dikenal sebagai politikus tetapi juga pejabat yang meninggalkan jejak kebijakan di bidang ekonomi Indonesia.

Hamzah Haz merupakan pria kelahiran Ketapang, Kalimantan Barat pada 15 Februari 1940. Jabatan tertinggi yang pernah diemban adalah menjadi Wakil Presiden mendampingi Presiden Megawati Soekarnoputri pada 26 Juli 2002-20 Oktober 2004.

Dikutip dari website resmi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hamzah Haz merupakan ketua PPP yang merupakan hasil penggabungan dari empat partai Islam semasa Orde Baru, yaitu Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), Partai Muslimin Indonesia atau Parmusi, Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI), dan Nahdlatul Ulama (NU).

Dalam hal pendidikan, ia pernah menempuh pendidikan di jurusan ekonomi perusahaan Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura, Kalimantan  Barat. Pada masa ini, ia juga aktif di organisasi, yaitu sebagai ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 1965 – 1971.

Sementara dari sisi karirnya pun, tampak ia pernah menjadi Asisten Dosen di Universitas Tanjungpura pada 1968-1971, menjadi anggota DPR RI pada 1971-2001, Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 1998-1999, menjadi wakil anggota DPR RI pada 1999-2001, dan menjadi Wakil Presiden RI.

Kebijakan Ekonomi Era Megawati-Hamzah Haz

Hamzah Haz bersama Megawati Soekarnoputri memimpin Indonesia saat baru lahir dari Reformasi. Awal-awal 200an atau awal Era Reformasi adalah salah satu periode terberat dalam sejarah Indonesia. Tidak hanya kondisi politik yang masih sangat bergejolak, ekonomi Indonesia juga masih sangat rapuh.
Sebagai bangsa yang baru bangkit dari Krisis Moneter 1997/1998, ekonomi Indonesia dihadapkan pada tantangan besar mulai dari stabilitas ekonomi makro, pelunasan utang, inflasi tinggi, hingga kendala besar mendatangkan investor asing.

Dikutip dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), pada periode 2001-2004, tim ekonomi berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan International Monetary Fund (IMF), yang berujung pada sejumlah persetujuan dengan IMF untuk memperbarui program bantuan IMF yang sempat dihentikan.

Namun seiring berjalannya waktu, pada Juli 2023, pemerintah mengumumkan bahwa program bantuan IMF tidak akan dilanjutkan. Oleh karena itu, pemerintah membentuk tim antar-lembaga yang menyusun exit strategy yang mempertimbangkan hal-hal seperti financing gap, yang terkait dengan kebutuhan pembiayaan pemerintah, dan credibility gap, yang terkait dengan dampak negatif dari sentimen pasar, ketika program IMF berakhir.

Sebagai persiapan berakhirnya program bantuan IMF, pada 15 September 2003 pemerintah menerbitkan ‘Paket Kebijakan Ekonomi Pra- dan Pasca-IMF’, yang juga dikenal sebagai “White Paper”. Paket kebijakan ini diterima dengan baik oleh publik dan pasar.

Cakupan White Paper cukup beragam, dan bahkan menurut beberapa pengamat lebih luas dan ambisius dibandingkan program bantuan IMF. Akan tetapi, paket kebijakan ini dihasilkan oleh pemerintah Indonesia dengan masukan dari sektor swasta, setelah juga berkonsultasi dengan sejumlah ekonom independen.

Program pemerintah ini menimbulkan rasa kepemilikan yang lebih tinggi (karena bukan didikte oleh IMF atau asing), yang sangat bermanfaat dalam meningkatkan komitmen pemerintah untuk mengimplementasikannya, serta untuk meningkatkan koordinasi dan kerjasama antara Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI).

Paket kebijakan tersebut terdiri dari menjaga stabilitas makroekonomi, restrukturisasi dan reformasi pada sektor keuangan, serta meningkatkan investasi, ekspor, dan penyerapan tenaga kerja.

Secara umum, dapat disimpulkan bahwa pemerintahan Megawati berhasil mempertahankan stabilitas makroekonomi. Kinerja perbaikan sektor finansial dapat dikatakan beragam (mixed).

Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, dan Pertumbuhan Ekonomi

Megawati dan Hamzah Haz  melakukan segala upaya untuk membawa Indonesia ke level yang lebih baik.

Dalam waktu tiga tahun mereka mampu memangkas inflasi dari 13% menjadi 6%, mengurangi angka kemiskinan dari 18% menjadi 16%. Di bawah kepemimpinannya, Indonesia mencetak penerimaan pajak surplus di tengah ekonomi yang masih tertatih.

Lebih lanjut, pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga terpantau menguat cukup signifikan dari di atas level Rp10.000/US$ menjadi bergerak di angka Rp8.000an/US$.

Sedangkan dari sisi pertumbuhan ekonomi (Produk Domestik Bruto/PDB) secara tahunan pun tercatat cukup baik.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan PDB 2001 tercatat sebesar 3,32% yoy dan terus mengalami peningkatan secara berturut-turut hingga 2004 berada pada level 5,13%.