Foto: Karyawati menunjukkan emas PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) di salah satu gallery penjualan emas di Jakarta, Selasa (16/7/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Begitu juga dengan harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) berada di posisi Rp1.269.000 per gram, turun Rp21.000.
Harga emas Antam melemah senada dengan emas dunia di pasar spot. Melansir data Refinitiv pada perdagangan kemarin (18/7/2024) harga emas di pasar spot turun 0,55% menjadi US$2,444.97 per troy ons.
“Para analis memperkirakan keuntungan jangka panjang untuk logam mulia, didorong oleh persiapan Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga, dan percaya bahwa inflasi terkendali,” kata Russell Shor, spesialis pasar senior di Tradu.
Ketidakstabilan geopolitik dan permintaan bank sentral juga menciptakan prospek emas jangka menengah dan panjang yang positif, kata Shor.
Pasar memperkirakan peluang 98% penurunan suku bunga AS pada bulan September, menurut perangkat Fedwatch. Daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil cenderung menonjol di lingkungan suku bunga rendah.
Namun, masih belum jelas apakah BBM diesel baru ini nantinya akan disubsidi pemerintah atau tidak. Namun yang pasti, saat ini pemerintah juga sudah memberikan subsidi pada produk BBM yang dijual PT Pertamina (Persero) yakni BBM Biosolar, sudah termasuk dengan campuran 30% fatty acid methyl esters (FAME) atau dikenal dengan biodiesel 30% (B30).
Saat ini harga BBM Solar subsidi atau Biosolar masih dibanderol sebesar Rp 6.800 per liter di SPBU Pertamina.
Harga jual tersebut ternyata masih jauh di bawah harga keekonomiannya. Harga Solar non subsidi, Dexlite misalnya, yang juga dijual Pertamina, kini sudah dibanderol Rp 14.550 per liter. Bahkan, untuk Pertamina Dex dibanderol Rp 15.100 per liter.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif sendiri pernah membeberkan harga asli Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) atau Solar Subsidi. Arifin menyebut, harga asli BBM Solar subsidi itu sudah menembus Rp 12.000 per liter.
“Sampai dengan Mei 2024, dengan subsidi tetap minyak Solar sebesar Rp 1.000/liter, besarnya kompensasi yang dialokasikan sampai dengan bulan Mei 2024 adalah Rp 4.496/liter. Dalam RAPBN T.A. 2025, kami mengusulkan Subsidi Tetap untuk Minyak Solar sebesar Rp1.000 – Rp3.000 per liter,” kata Arifin dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI, pada Juni 2024 lalu.
Harga asli BBM solar tersebut juga bisa terlihat dari harga berbagai jenis BBM Solar yang dijual oleh beberapa SPBU swasta lainnya di Indonesia.
Ada pula SPBU BP-AKR yang menjual produk BP diesel seharga Rp 14.860/liter (hanya di Jawa Timur) dan produk BP Ultimate Diesel dengan harga Rp 15.320/liter (hanya di Jawa Timur).
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa pemerintah sedang menyiapkan peluncuran BBM rendah sulfur dengan standar setara Euro 4.
Airlangga menyebutkan hal itu akan diterapkan seiring dengan rencana sosialisasi penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran yang akan dilakukan pada 1 September 2024 mendatang.
“Kalau (BBM standar) Euro 4 itu harus rendah sulfur, dan tanggalnya bukan tanggal 17 (Agustus),” ungkap Airlangga saat ditemui di kantornya, Jakarta, dikutip Jumat (19/7/2024).
“Iya (September), jadi saya minta untuk sosialisasi dulu. Tapi tidak ada pembatasan BBM, sosialisasi agar tepat sasaran,” bebernya.
Nantinya, superapp ini bakal menggantikan platform laman BNI, BNI Mobile Banking. Menurut Direktur Retail Banking BNI Corina Leyla Karnalies, aplikasi baru ini adalah bagian dari transformasi BNI yang dimulai sejak 2021.
“Kita juga melihat bahwa platform Mobile Banking kita yang sebelumnya sudah tidak mumpuni untuk dikembangkan,” ujarnya di Kementerian BUMN, Kamis (18/7/2024).
Corina menyebut aplikasi super besutan BNI itu memiliki perbedaan yang signifikan dengan aplikasi super milik himbara lainnya. Seperti dari cara kerja, dan inovasi yang BNI lakukan yang belum tentu dimiliki bank lain.
“Kita punya wondr seolah-olah punya RM [relationship manager], di situ dia [wondr] bisa menceritakan semua historical kita, rencana kita ke depan soal keuangan,” imbuhnya.
Untuk nama “wondr” itu sendiri, Corina menjelaskan sudah melewati rangkaian ide yang panjang serta melakukan observasi. Itu dilakukan guna memperoleh hasil yang sesuai dan berhubungan dengan kebutuhan yang bisa memberikan nilai tambah bagi nasabah.
Sementara itu, Senior Executive Vice President (SEVP) Retail Digital Solutions BNI Rian Kaslan mengatakan peluncurkan aplikasi ini sekaligus menambahkan segmen nasabah BNI yang amat luas. Yakni, termasuk generasi muda seperti pelajar hingga pekerja.
“Jadi, bagaimana kita membagi segmen luas itu menjadi beberapa target, di mana ada segmen yang condong ke anak kuliah dan pekerja awal satu sampai tiga tahun kerja,” ucapnya.
“Kenapa penting kita lihat itu? Karena, kebutuhannya beda dengan nasabah kami yang kerja 5-10 tahun. Lalu direntang umur 25-55 itu mereka sudah banyak usaha snediri, kita melihatnya sebagai wealthy achiever, ini upaya kami untuk selalu membuat aplikasi relevan untuk berbagai kebutuhan di masing-masing segmen,” tandasnya.
Sebagai informasi, wondr by BNI menyediakan fitur “3 Dimensi Keuangan”, antara lain Insight, Transaksi, and Growth.
“Insight” yakni, fitur untuk nasabah memantau pemasukan dan pengeluaran secara detail. Nasabah dapat memantau keuangan kapan saja, di mana saja dengan mudah.
Berikutnya, wondr menyediakan “Transaksi” baik itu menggunakan QRIS, membayar tagihan, transfer, top up e-Wallet, dan pembayaran lainnya. Mengirim uang ke mana saja termasuk rekening luar negeri juga dapat dilakukan dengan mudah dan aman.
Tak tanggung-tanggung, BNI menyediakan fitur “Growth” yang memungkinkan nasabah untuk mulai dan mengembangkan portfolio investasi. Terlihat bahwa nasabah dapat melakukan perencanaan kebutuhan lewat investasi wishlist.
Air bersih merupakan kebutuhan semua masyarakat. Namun, proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) kerap menelan biaya mahal untuk investasi infrastrukturnya.
Misalnya saja, salah satu proyek SPAM di Semarang Barat. Proyek ini menelan biaya investasi sebesar Rp1,2 triliun.
Namun, berkat skema pembiayaan kreatif melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), pemerintah bisa menghemat 38% pengeluaran karena porsi tersebut dibiayai swasta. Dalam hal ini, yang bertindak sebagai investor swasta adalah konsorsium PT Air Semarang Barat (ASB) yang menyumbang investasi sebesar Rp458 miliar.
Sisanya, Pemerintah menyuntik Rp746 miliar dengan rincian porsi masing-masing dari Pemkot Semarang sebesar 19% senilai Rp224 miliar, PDAM 16% Rp198 miliar dan pemerintah pusat 27% sebesar Rp324 miliar.
Direktur ASB Yudi Nurpriyanto mengatakan, berkat skema KPBU, perusahaan bisa menghemat cost infrastruktur sehingga harga pasar yang dijual ke masyarakat bisa ditekan. Pihaknya bisa menjual air baku ke PDAM dengan harga tiga sampai empat kali lipat lebih murah dari harga pasar.
Bila diasumsikan ASB menginvestasikan sepenuhnya Rp 1,2 triliun tanpa skema KPBU, maka harga yang diberikan ke masyarakat bisa mencapai Rp7.500 per meter kubik. Sementara saat ini, pihaknya menjual ke PDAM seharga Rp2.500 per meter kubik.
“Jadi artinya kita juga terlibat di sini dalam rangka masyarakat mendapat air bersih dengan harga yang layak. Setidaknya dengan harga 2.500an ini tentunya mestinya mereka bisa untuk mendapatkan air yang layak,” kata Yudi dalam Press Tour Kemenkeu, di Semarang, Kamis, (18/7/2024).
Harga ini pun dinilai masih menguntungkan bagi PDAM yang menjadi penyalur air baku tersebut ke masyakat. Karena, PDAM masih bisa untung hingga dua kali lipat dengan menjualnya mulai dari harga Rp5.000 ke ritel.
Lebih jauh, Direktur Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur, Kementerian Keuangan RI Brahmantio Isdijoso mengapresiasi proyek SPAM Semarang Barat sebagai salah satu bukti nyata suksesnya gotong royong antara negara dan swasta untuk membangun infrastruktur.
“(Skema KPBU) ini sudah terbukti selama 15 tahun ini. Dengan kondisi APBN yang ada kita bisa mengajak teman-teman swasta untuk menyediakan layanan air kersih untuk masyarakat,” tuturnya dalam kesempatan terpisah.
Sebelumnya, daerah rumahnya sempat kesulitan dalam mendapat air tanah. “Iya, manfaatnya sangat besar. Kita tidak perlu repot-repot. Buka keran, siang malam hari mengalir terus,” tutur Sumarjo.
Sebagai informasi, Proyek KPBU SPAM Semarang Barat diprakarsai oleh Pemerintah Kota Semarang untuk menyediakan layanan air minum dengan kapasitas target 1.000 liter per detik yang melayani sekitar 70.000 sambungan rumah tangga di Kecamatan Tugu, Ngaliyan, dan Semarang Barat. PJPK proyek ini adalah PDAM Tirta Moedal, yang menandatangani perjanjian KPBU dengan SPC bernama PT Air Semarang Barat.
Proyek ini mendapatkan dukungan fiskal dari Kementerian Keuangan berupa Fasilitas PDF dan melalui Penjaminan KPBU oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII). Kementerian PUPR memberikan dukungan teknis untuk pembangunan fasilitas intake dan jaringan distribusi utama, sementara Pemerintah Kota Semarang memberikan dukungan dalam pengadaan lahan.
Dalam proyek ini, BUP yaitu PT Air Semarang Barat bertanggung jawab atas desain, pembangunan, pembiayaan, pengoperasian, dan pemeliharaan fasilitas pengolahan dan penyimpanan air (Water Treatment Plant , Pipa Transmisi, dan Reservo ir ) selama 25 tahun masa kerjasama.
BUP mendapatkan pengembalian investasi dari hasil penjualan air yang dilakukan oleh PDAM Tirta Moedal kepada masyarakat. Proyek KPBU SPAM Semarang Barat telah beroperasi sejak Mei 2021 dan hingga saat ini telah berhasil mencapai penyerapan 605 liter per detik dengan 44.319 sambungan rumah tangga.