Pemerintah bakal memperbaiki dan membangun ulang rumah warga yang terdampak bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores, Nusa Tenggara Timur. Setidaknya ada 1.100 rumah yang disiapkan.
“Berapa yang perlu direlokasi kami akan siapkan. Supaya akan menuju ke lokasi rumah-rumah yang siap yang selama ini dengan metode yang cocok dengan keadaan menghadapi situasi bencana,” kata Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait usai Rapat Koordinasi Penanggulangan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di kantor BNPB, Jakarta, Selasa (12/11/2024).
Relokasi akan dilakukan akan sesuai dengan titik yang direkomendasikan BMKG maupun kepala daerah. Adapun menteri yang sering disapa Ara itu mengatakan setidaknya ada 1.100 rumah yang sudah disiapkan.
“Kita rumah yang siap 1.100. Keadaan baik yang sudah ready akan segera jalan kira-kira 8 hari bisa sampai 9 hari sudah bisa kita perkirakan sampai di lokasi,” kata Maruarar.
Saat ini, lokasi masih dalam proses verifikasi dengan Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid supaya tidak ada persoalan lahan. Selain itu, dia juga menegaskan pemilihan titik lokasi sudah memperhitungkan faktor keamanan hingga tidak jauh dari lahan pertanian, melihat sebagian besar warga sekitar berprofesi sebagai petani.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Suharyanto menegaskan ada dana tunggu hunian bagi masyarakat yang rumahnya rusak berat. Bantuan yang diberikan mencapai Rp 500 ribu per kepala keluarga setiap bulan untuk enam bulan.
“Kenapa enam bulan? Asumsinya Pak Menteri Perumahan Rakyat kalau enam bulan sudah jadi semua itu,” katanya.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan ada dua titik seluas 50 hektare yang disiapkan untuk relokasi. Pemilihan lokasi juga tidak jauh dari gunung, namun telah di luar zona bahaya.