
Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa menyarankan kelompok sadar wisata Pantai Bulbul menonjolkan keindahan alami pantai dengan pasir putih dan garis pantai yang panjang itu daripada mendirikan bangunan karena itu merupakan daya tarik utama bagi wisatawan.
“Ini kalau kita bisa membuat area pantai ini yang batasnya seperti trek joging, jadi bersih begitu tidak ada bangunan, sehingga akan lebih menambah daya tarik. Karena kan orang yang datang ke sini tentu ingin menikmati pantainya,” kata Ni Luh di Jakarta, Sabtu.
Menurut Ni Luh, setelah meninjau langsung area pantai di tepi Danau Toba Balige Kabupaten Toba Sumatera Utara Jumat (11/7), keberadaan bangunan pada area pantai itu justru mengurangi daya tariknya.
Wamenpar mengarahkan pembuatan jalur berlari (trek joging) sehingga wisatawan bisa mendapat pengalaman berolahraga dengan pemandangan pantai dan danau.
Namun, untuk itu diperlukan kolaborasi dalam penataan ulang bangunan yang berdiri di sepanjang pantai.
“Tentu ini butuh proses panjang, diskusi panjang dengan masyarakat di sini, dengan kelompok sadar wisata di sini, ibu kepala desanya juga, tentu saja, bagaimana memberikan kesadaran dan juga mengajak masyarakat memahami bahwa pantai inilah sebenarnya daya jualnya,” kata Wamenpar.
Ni Luh berharap kualitas pariwisata sekitar Danau Toba yang sebaik di Pantai Bulbul bisa dimaksimalkan potensinya untuk menarik kedatangan wisatawan yang lebih banyak lagi.
Berdasarkan informasi pariwisata daerah setempat, kawasan Pantai Bulbul atau Pantai Lumban Bulbul terletak di tepi Danau Toba, tepatnya di Desa Lumban Bulbul Kecamatan Balige Kabupaten Toba Sumatera Utara.
Berbeda dari pantai pada umumnya yang berbatasan dengan laut, Pantai Bulbul memiliki air tawar dan pasir putih yang indah karena letak geografis yang menawarkan keindahan pemandangan Danau Toba, perbukitan hijau, dan pepohonan yang rindang.
“Ini (Pantai Bulbul) satu kawasan yang punya potensi luar biasa karena garis pantainya panjang, pasirnya putih. Tadi saya sampai nanya, ini benaran pasir di sini? Ternyata benaran pasir. Di sini artinya ada potensi yang luar biasa,” kata Ni Luh.
Turut hadir mendampingi Wamenpar Ni Luh, Direktur Politeknik Pariwisata Negeri Medan Ngatemin dan Asisten Deputi Perancangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata Muh Nurdin.
Sementara itu, Wakil Bupati Toba Audy O Murphy mengatakan akan menindaklanjuti saran dan masukan yang disampaikan Wakil Menteri Pariwisata.
“Dengan saran-saran dari Ibu Wamen, nanti kami akan segera tindak lanjuti dan ajak masyarakat serta pelaku usaha kepariwisataan di pantai ini untuk duduk bersama. Kami akan berdiskusi bagaimana supaya apa yang disampaikan Ibu Wamen bisa kami terapkan bersama, karena ini untuk kepentingan masyarakat dan pelaku usaha kepariwisataan di lokasi ini,” kata Audy.