
Lembaga Administrasi Negara (LAN) bekerja sama dengan Tanoto Foundation menggelar Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan LXV untuk mencetak pemimpin visioner guna mendukung Astacita Pemerintahan Prabowo Subianto.
“Banyak kerja dan program pemerintah yang membutuhkan kolaborasi dan koordinasi lintas sektor baik antara pemerintah dengan sektor swasta (private sector) dalam menghasilkan kebijakan yang adaptif, inklusif, dan berdampak,” kata Kepala LAN Muhammad Taufiq pada pembukaan pelatihan tersebut di Gedung LAN, Jakarta, Senin dikutip dari keterangan resminya.
Taufiq mengatakan bahwa para peserta adalah pemimpin yang sudah terbukti efektif di instansi masing-masing.
Untuk itu, pelatihan tersebut merupakan ajang dalam mengasah kembali dan melakukan transformasi pelayanan yang mengacu pada tema nasional PKN, yakni “Pengembangan Kapasitas Kepemimpinan Birokrasi Dalam Mendukung Astacita Untuk Mewujudkan Indonesia Maju”.
“Tema ini dijabarkan ke dalam tema angkatan serta menjadi benang merah dalam penyusunan agenda pembelajaran, benchmarking, policy brief, hingga proyek perubahan. Semua diarahkan untuk mendukung SDGs, transformasi tata kelola, dan dampak riil bagi masyarakat, yakni kepemimpinan kolaboratif dalam mendukung transformasi ekonomi, tata kelola, dan supremasi hukum menuju Indonesia Maju.
Hal itu tentunya mengacu kepada arahan Presiden Prabowo dalam Astacita.
“Dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Maju, tentunya dibutuhkan kolaborasi lintas sektor, yang dalam hal ini dilaksanakan, di mana LAN bergandengan dengan Tanoto Foundation melaksanakan pelatihan,” tuturnya.
Taufiq menjelaskan pelatihan kepemimpinan tersebut merupakan pelatihan unggulan yang telah dijalankan dan sampai 2024 telah menghasilkan 530 alumni yang unggul dan menjadi pemimpin berdampak di berbagai bidang.
“Dengan semakin kompleksnya permasalahan birokrasi yang harus bertahan di tengah kemajuan teknologi, maka pelatihan mengedepankan penggunaan teknologi dengan pendekatan blended learning,” ujar Taufiq.
Sementara itu, Country Head Tanoto Foundation Inge Sanitasia Kusuma mengapresiasi serta bangga menjadi bagian dari lahirnya pemimpin perubahan.
Di tengah era yang kian pesat, Inge menyatakan Tanoto senantiasa siap hadir bagi Indonesia demi memajukan pendidikan berdampak.
“Indonesia saat ini bergerak menuju negara maju, dalam mendukung tujuan itu, dibutuhkan ekonomi yang bertumbuh, tata kelola, supremasi hukum yang saling bersinergi. Ketiga hal tersebut dapat menciptakan pondasi pembangunan SDM Indonesia seperti yang dicita-citakan oleh Presiden Prabowo melalui Astacita,” ucap Inge.
Hadir pada kesempatan yang sama, sekaligus membuka pelatihan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Rini Widyantini yang dalam sambutannya menjabarkan para peserta pelatihan kepemimpinan adalah connector atau jembatan penghubung antara rasionalitas teknokratik, aspirasi politik, dan kebutuhan masyarakat.
Rini menegaskan para peserta adalah calon-calon pemimpin, penghasil kebijakan di berbagai sektor yang harus mampu membangun sinergi, menjadi inisiator lintas sektor, pemecah sekat birokrasi, memastikan keputusan berbasis data dan bukti (bukan hanya berbasis intuisi), sekaligus penjaga arah dan akuntabilitas kebijakan.
“Peran ini menuntut kepekaan, integritas serta kecakapan komunikasi yang tinggi untuk mendorong perubahan dari kerja silo menuju sinergi yang menghasilkan dampak nyata bagi masyarakat,” katanya.