Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat ada 84 calon emiten yang akan melepas sahamnya di pasar modal melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mencatat, dari 84 calon emitem tersebut menargetkan dana IPO dengan total sebesar Rp11,58 triliun.
Menurutnya, penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren yang positif, tercatat nilai penawaran umum mencapai Rp 129,90 triliun di mana Rp 4,39 triliun di antaranya merupakan fundraising dari 28 emiten baru.
“Sementara itu, masih terdapat 111 pipeline Penawaran Umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp 33,04 triliun,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, dikutip Selasa (6/8).
Selain itu, Inarno juga menyampaikan, di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi harian pasar saham tercatat Rp11,87 triliun sejak Januari 2024.
Di pasar saham, IHSG menguat 2,72% mtd pada 31 Juli 2024 ke level 7.255,76 atau sejak Januari terkoreksi 0,23%, dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 12.338 triliun atau naik 1,83% mtd atau 5,76% ytd.
Secara mtd, penguatan terjadi di hampir seluruh sektor dengan penguatan terbesar di sektor industri dan transportasi & logistik. Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi harian pasar saham tercatat Rp11,87 triliun ytd.