AS-Israel Pecah? Biden Warning Keras Netanyahu

Foto Kolase Presiden AS Joe Biden dan PM Israel Benjamin Netanyahu. (Getty Images)

Pemerintah Amerika Serikat (AS) memberi peringatan keras ke Israel. Ini terkait serangan Negeri Zionis itu ke Lebanon.

Hal ini terungkap dari rekaman telepon antara Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, Rabu waktu setempat. Biden meminta Netanyahu untuk meminimalkan kerugian bagi warga sipil, khususnya di daerah padat penduduk di Ibu Kota Beirut, dan menegaskan jangan sampai ada Gaza ke-2.

“Tidak boleh ada tindakan militer di Lebanon yang mirip dengan Gaza,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller kepada wartawan, Kamis (10/10/2024).

“Dan, menghasilkan hasil yang mirip dengan Gaza,” tegasnya menyebut pernyataan Biden.

Perlu diketahui perang yang melibatkan Israel terus meluas di Timur Tengah. Hal ini diawali dengan pecahnya perang antara Israel dan milisi Hamas di Gaza, Palestina, pada 7 Oktober 2023.

Hingga saat ini, serangan Israel ke wilayah itu telah menewaskan hampir 42 ribu warga sipil Palestina. Perang pun memicu reaksi sekutu Hamas, seperti Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman dan membuat Israel juga menyerang kedua kelompok itu.

Aksi ini pun menarik Iran untuk ikut dalam peperangan, dengan melontarkan ratusan rudal ke Israel pada pekan lalu. Hal ini disebabkan tewasnya pimpinan tinggi militer Negeri Para Mullah dalam serangan Israel. Diketahui, Iran merupakan penyokong utama dari Hamas, Hizbullah, dan Houthi.

Ketegangan Memuncak serta “Pembohong Sialan”

Sementara itu, pernyataan ini muncul setelah panggilan telepon yang sangat dinantikan antara Netanyahu dan Biden, yang pertama dalam tujuh minggu. Keduanya diharapkan akan berfokus pada tanggapan Israel terhadap serangan rudal minggu lalu oleh Iran.

Dalam beberapa panggilan, Biden sendiri berulang kali telah memberikan peringatan agar Israel mampu meminimalkan korban sipil dalam serangannya di Gaza. Bahkan, baru-baru ini, terungkap Biden pernah menyebut Netanyahu sebagai “pembohong sialan” setelah pasukan Israel menyerang Rafah, Gaza, serta Lebanon.

Menurut laporan CNN International, yang dikutip kembali oleh Times of Israel, ketegangan antara Biden dan Netanyahu makin memuncak selama musim semi 2024. Terutama setelah percakapan telepon pada April, di mana Biden bertanya kepada Netanyahu, “Apa strategimu, kawan?”

Netanyahu menjawab bahwa Israel harus menyerang Rafah, sebuah kota di perbatasan Gaza-Mesir yang menurut IDF menjadi benteng terakhir Hamas di Gaza. Menanggapi hal itu, Biden dilaporkan mengatakan, “Bibi, kamu tidak punya strategi,” dan menuduh Netanyahu hanya peduli pada dirinya sendiri dan tidak memedulikan Hamas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*