Situasi tegang kembali terjadi antara Rusia dan Amerika Serikat (AS). Dua pesawat tempur Rusia berhadapan dengan dua bomber AS di Laut Barents, Minggu waktu setempat.
Laut Barents adalah sebuah laut yang terletak di sebelah utara Norwegia dan Semenanjung Kola. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bomber AS itu melanggar perbatasan negaranya di wilayah tersebut.
“Mendeteksi target udara yang mendekati perbatasan Rusia, militer mengerahkan jet tempur MiG-29 dan MiG-31,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, mengidentifikasi bomber AS itu sebagai B-52H, dikutip dari Reuters, Selasa (23/7/2024).
“Saat jet tempur Rusia mendekat, pembom strategis Amerika menyesuaikan jalur penerbangan mereka… dan kemudian berbalik dari perbatasan negara Federasi Rusia,” kata kementerian lagi.
Rusia sendiri menegaskan pesawat-pesawat tempurnya selalu melakukan penerbangan sesuai dengan aturan internasional terutama tentang penggunaan wilayah udara di perairan netral. Sayangnya Pentagon tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Sebelumnya Rusia telah melaporkan insiden serupa 17 Juli. Sebuah video beredar di media sosial memperlihatkan pertemuan dekat antara jet tempur F-18 AS milik angkatan udara Spanyol dan jet tempur Sukhoi Su-30 milik Rusia di atas Laut Baltik.
Rekaman F-18 dan Su-30 dibagikan di X, oleh Babak Taghvaee, seorang jurnalis dan sejarawan penerbangan. Rekaman tersebut memperlihatkan “pertemuan dekat” antara kedua pesawat di langit wilayah yang dijuluki pengamat, Danau NATO itu.
“Video yang direkam oleh navigator pesawat tempur multiperan Su-30SM milik Angkatan Laut Rusia di atas Laut Baltik menunjukkan pertemuan dekat mereka dengan jet tempur EF-18A Hornet milik Angkatan Udara Spanyol yang terlibat dalam misi Patroli Udara Baltik baru-baru ini (diterbangkan dari Šiauliai, Lithuania),” tulis Taghvaee, dimuat Newsweek.
Sebenarnya, ada beberapa keraguan bahwa F-18 tersebut dimiliki Spanyol. Ada spekulasi juga menyebut pesawat tersebut milik Finlandia.
Namun hal ini tidak dapat diverifikasi secara independen. Meski begitu, Finlandia dan Swedia memang bergabung ke NATO sebagai tanggapan atas invasi besar-besaran Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina pada Februari 2022.
Perlu diketahui, ketegangan antara Barat dan Rusia sedang tinggi di tengah perang di Ukraina. Presiden AS Joe Biden memperingatkan pada Desember bahwa mitranya dari Rusia, Putin, akan menyerang NATO.
Perlu diketahui ketegangan antara kedua negara diyakini analis Inggris, sejarawan militer Jenderal Sir Patrick Sanders bisa memicu perang dunia ketiga (PD 3). Mengutip Mirror, ia mengatakan PD 3 sangat mungkin terjadi karena serangan Rusia ke Ukraina telah membawa dunia ke era baru tanpa keamanan.