Daftar Presiden Korsel & Kontroversinya, Digulingkan hingga Bunuh Diri

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menyampaikan pidato kepada rakyat di kediaman resminya di Seoul, Korea Selatan, 14 Desember 2024. (The Presidential Office/Handout via REUTERS)

Pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol pada Desember 2024 menambah panjang daftar presiden Korea Selatan yang mengalami kejatuhan akibat skandal dan konflik politik.

Dilansir dari VOA News, Yoon menghadapi tuduhan serius setelah langkah kontroversialnya untuk menangguhkan pemerintahan sipil. Namun, ini bukan kali pertama seorang presiden Korea Selatan menghadapi akhir jabatan yang penuh kontroversi.

Park Geun-hye, presiden wanita pertama Korea Selatan yang menjabat dari 2013 hingga 2017, juga menghadapi impeachment. Seperti dilansir dari NaijaDetails dan VOA News, ia terlibat dalam skandal korupsi yang melibatkan perusahaan besar seperti Samsung. Tuduhan meliputi suap, penyalahgunaan kekuasaan, hingga pembocoran dokumen rahasia.

Park akhirnya dijatuhi hukuman 20 tahun penjara, meskipun kemudian mendapatkan pengampunan dari Presiden Moon Jae-in pada akhir 2021.

Presiden sebelumnya, Lee Myung-bak, yang menjabat dari 2008 hingga 2013, juga tidak luput dari skandal. Menurut VOA News, Lee divonis 15 tahun penjara atas tuduhan korupsi, termasuk menerima suap dari Samsung. Kasus ini menambah catatan suram para pemimpin konservatif Korea Selatan yang kerap terjebak dalam kasus suap dan penyalahgunaan kekuasaan.

Tragedi lain datang dari Presiden Roh Moo-hyun, yang menjabat dari 2003 hingga 2008. Sebagai pendukung kebijakan damai dengan Korea Utara, Roh terlibat dalam penyelidikan korupsi yang melibatkan keluarganya. Tekanan berat atas kasus ini membuatnya mengakhiri hidup dengan melompat dari tebing pada 2009, seperti yang dilaporkan oleh VOA News. Tragedi ini menjadi pengingat pahit tentang beratnya beban kepemimpinan di Korea Selatan.

Kembali ke masa lalu, Chun Doo-hwan, presiden otoriter yang memerintah pada 1980an, dikenang sebagai “Butcher of Gwangju” karena perannya dalam menumpas pemberontakan di Gwangju. Dilansir dari NaijaDetails, ia dihukum mati atas tuduhan kudeta dan pelanggaran HAM, meskipun hukumannya kemudian dikurangi menjadi penjara seumur hidup dan akhirnya mendapat pengampunan.

Namun, tidak semua presiden Korea Selatan berakhir dengan skandal. Beberapa tokoh, seperti Park Chung-hee, yang memimpin transformasi ekonomi negara pada era 1960-an hingga 1970-an, tetap dikenang atas prestasi mereka. Meski pemerintahannya diwarnai dengan otoritarianisme, Park dianggap berjasa membawa Korea Selatan menjadi salah satu “Asian Tigers”.

Impeachment Presiden Yoon Suk Yeol menyoroti pola yang berulang dalam politik Korea Selatan, di mana para pemimpin sering kali dihadapkan pada skandal besar, baik karena korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, maupun tekanan politik. Dalam perjalanan panjang sejarah presidennya, Korea Selatan telah menunjukkan bahwa demokrasi di negara tersebut terus diuji oleh dinamika politik yang kompleks dan sering kali penuh gejolak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*