
Pelatih kepala ganda putra pelatnas PBSI Antonius Budi Ariantho mengatakan proses evaluasi dan perombakan pasangan pemain ganda putra masih akan terus berlangsung hingga akhir tahun 2025, sebelum mematenkannya pada tahun depan.
Setelah keberhasilan Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri menjuarai Super 1000 China Open 2025, Anton kembali melakukan rotasi pasangan, termasuk memisahkan duet Rahmat Hidayat/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
Yeremia saat ini dipasangkan dengan Muhammad Rian Ardianto, sementara Rahmat belum mendapatkan pasangan baru dan masih dalam tahap pencarian tandem yang sesuai.
“Dari segi pengalaman dan mental, Yeremia sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Rian. Tinggal nanti kami lihat bagaimana chemistry-nya di lapangan,” kata Anton di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Rabu.
Anton mengatakan Rahmat kemungkinan akan dicoba dengan pemain pratama atau bahkan kembali disandingkan dengan Rian, tergantung dari hasil evaluasi dalam beberapa waktu ke depan.
“Untuk Rahmat, sementara mungkin kami cari dulu,” ujarnya.
Anton menegaskan belum ada pasangan ganda putra yang dipastikan tetap, termasuk pasangan Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana, yang menurutnya juga akan dievaluasi.
“Leo/Bagas saya rasa juga perlu dilihat kembali. Dari hasil terakhir mereka di All England 2025 sampai ke final, tentu akan kami pertimbangkan lagi. Semua masih mungkin berubah,” katanya.
Ia juga membuka peluang untuk mengembalikan pasangan lama jika kondisi memungkinkan, seperti duet Daniel Marthin/Leo Rolly Carnando yang pernah menjadi andalan sebelumnya.
“Kalau Daniel sudah sembuh, bisa saja dia kembali dengan Leo. Kita lihat nanti. Intinya kami mencari yang terbaik untuk PBSI, dan proses ini berlangsung sampai akhir tahun,” ujar Anton.
PBSI terus melakukan pembentukan dan evaluasi tim demi menyiapkan skuad ganda putra yang solid untuk menghadapi turnamen-turnamen utama, termasuk program jangka panjang menuju Olimpiade 2028 Los Angeles.