Perekonomian Indonesia kembali tumbuh kuat di tengah stagnasi ekonomi global dan gejolak pasar keuangan. Pada triwulan I-2024, ekonomi nasional tumbuh sebesar 5,1% (yoy), terutama ditopang oleh permintaan domestik yang kuat dan dukungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Hanya saja, capaian pertumbuhan itu ternyata sudah menipis. Indonesia harus gerak cepat agar bisa memanfaatkan peluang-peluang yang masih ada untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, baik dari investasi juga ekspor.
Belum lagi, ada masalah baru muncul dan bisa mengancam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Yaitu penurunan daya beli masyarakat kelas menengah. Di sisi lain, ada perubahan struktur pekerja di Indonesia. Tidak hanya menyangkut pengangguran.
Dan, tak bisa dipungkiri.
Meski dinamika politik AS di tengah periode Pemilu tidak banyak berdampak ke RI, namun Indonesia perlu bersiap. Sebab, kebijakan Presiden AS berikutnya terkait dengan iklim perdagangan ke depan. Indonesia, harus bersiap agar bisa memanfaatkan peluang.
Untuk memahami lebih jauh kondisi ekonomi nasional, CNBC Indonesia menggelar Economic Update 2024 dengan tema “Badai Belum Reda, Ekonomi RI Masih dalam Ancaman” dari 30 Juli-6 Agustus 2024.
Hari ini, Jumat (2/8/2024), Economic Update 2024 menghadirkan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Kamdani. Yang akan membahas tantangan-tantangan ekonomi dan peluang yang dapat dimanfaatkan RI ke depan. Mulai dari tantangan investasi, kondisi perusahaan RI, hingga update situasi terkini yang dihadapi pelaku usaha nasional.
Jangan lewatkan buka-bukaan pemaparan Shinta Kamdani dalam Economic Update 2024 eksklusif dalam program unggulan CNBC Indonesia, Squawk Box. Shinta Kamdani akan memaparkan isu-isu global yang jadi perhatian pelaku usaha di Tanah Air, kondisi terkini yang dialami sektor bisnis nasional, hingga persoalan-persoalan yang berpotensi menghadang.
Juga, akan kilas balik kebijakan selama pemerintahan Presiden Joko Widodo, dan harapan pengusaha untuk pemerintahan ke depan.
Selengkapnya, saksikan di Economic Update 2024 CNBC Indonesia.