
Mantan juara dunia divisi kelas ringan super (63,5 kg) dan kelas welter (69 kg) Danny Garcia bersiap untuk laga pensiunnya melawan Daniel “Gallo” Gonzalez pada 18 Oktober mendatang di Barclays Center, Brooklyn, Amerika Serikat.
“Garcia akan memberikan pertarungan perpisahan kepada para penggemar dalam pertarungan 10 ronde,” demikian keterangan World Boxing Council (WBC) dalam laman resmi badan itu yang dipantau di Jakarta, Sabtu.
Garcia akan menjadi mega bintang utama alam acara bertajuk “Farewell Brooklyn”. Petarung asal Amerika Serikat itu telah bertarung sembilan kali di Barclays Center dengan rekor 7 kemenangan dan 2 kekalahan.
Petinju berusia 37 tahun itu mengatakan bahwa Brooklyn sudah seperti rumah keduanya setelah Philadelphia karena banyak penggemar telah mendungnya sejak pertarungan pertama di Barclays Center.
“Tak ada yang sebanding dengan malam pertarungan besar di Barclays Center,” katanya.
Dia mengatakan, harus melakukan pertunjukan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada para penggemar karena akan bertarung di arena itu untuk terakhir kalinya. Garcia menjanjikan malam tinju yang luar biasa, penuh dengan talenta muda yang sedang naik daun.
Garcia memasuki “tarian” terakhirnya dengan rekor 37 kemenangan (21 KO) dan 4 kekalahan.
Sebelum memasuki dunia tinju profesional, Garcia telah memiliki karier amatir yang luar biasa. Dengan catatan rekor 107 kemenangan dan 13 kekalahan, ia memenangkan kejuaraan nasional U-19 AS pada 2005 dan gelar amatir nasional AS pada 2006.
Ketika beralih ke profesional, Garcia memenangkan 22 pertarungan pertamanya, yang membuka jalannya untuk menghadapi legenda tinju Meksiko, Erik Morales, pada Maret 2012. Kemenangan mutlak atas Morales membuat Garcia meraih gelar juara dunia pertamanya.
Garcia telah mengukir namanya sebagai salah satu atlet tinju paling berprestasi dalam dua divisi berbeda. Dikenal dengan kekuatan pukulan kiri yang mematikan, petinju berjulukan “Swift” telah meraih berbagai gelar dunia dan menaklukkan beberapa lawan tangguh di ring.
Meskipun menghadapi beberapa kekalahan, ia terus bangkit dan menjaga posisinya sebagai salah satu petinju elit.
Kariernya yang gemilang dan reputasinya yang kuat memastikan bahwa Danny Garcia akan selalu dikenang sebagai salah satu ikon dalam sejarah tinju.