PTBA Mau Garap Produk Pengganti LPG dari Batu Bara, Tapi Tunggu Ini

Dok PT Bukit Asam Tbk

Anggota Usaha Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID yakni PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengungkapkan bahwa perusahaan siap menggarap proyek pengganti Liquefied Petroleum Gas (LPG) di Indonesia apabila ada penugasan dari pemerintah untuk memastikan pasar produk substitusi tersebut.

Sekretaris Perusahaan PTBA, Niko Chandra mengungkapkan pihaknya akan mendorong proyek hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) yang bisa menggantikan fungsi LPG di Indonesia. Namun, Niko menekankan hal tersebut harus diimbangi dengan pasar DME di Indonesia, salah satunya melalui penugasan oleh pemerintah.

“Jadi saya pikir yang sekarang Pak Prabowo kemarin habis ratas menyampaikan mengenai hilirisasi kembali kepada DME. Nah ini juga ya kami juga sebetulnya dorong kepada pemerintah supaya memang ini terjadi butuh adanya penugasan,” kata Niko dalam acara Media Gathering PTBA, di Aston Bogor, dikutip Sabtu (30/11/2024).

Niko menjelaskan program hilirisasi batu bara menjadi DME merupakan salah satu program pionir di Indonesia. Bukan tanpa alasan, Niko mengatakan proyek batu bara jadi DME di dunia saja baru dilakukan oleh segelintir negara, salah satunya China.

Adapun, Niko menilai, agar Indonesia sendiri bisa menjalankan program hilirisasi batu bara menjadi DME seperti yang dilakukan oleh China, maka perlu berbagai insentif yang harus digelontorkan oleh pemerintah.

Ditambah, dia menilai perlu adanya penugasan pula dari pemerintah untuk mendukung jalannya program tersebut.

“Kalau kita lihat berkaca apa yang dilakukan di China itu memang intervensi pemerintah itu sangat luar biasa untuk bagaimana mendorong hilirisasi dan industri sana untuk tumbuh, karena memang banyak tadi mulai dari insentif fiskal dan sebagainya dan dukungan salah satunya sebetulnya penugasan,” paparnya.

Adapun, penugasan yang dimaksud Niko adalah untuk menjamin terserapnya DME oleh masyarakat. Dia juga menggarisbawahi bahwa BUMN memiliki salah satu fungsi pelayanan untuk masyarakat.

Dengan begitu, Niko menekankan bahwa perlu ada intervensi pemerintah salah satunya melalui penugasan tersebut.

“Dan ujung nantinya DME menggantikan LPG ini kan nantinya khususnya apalagi untuk subsidi LPG yang ke tiga kilogram, kan. Ini kan ujungnya untuk publik yang mana, untuk masyarakat yang kita tentu saja butuh penungasan di sana. Itulah kenapa BUMN dibentuk,” tutupnya.

Sebelumnya, PTBA juga dikabarkan sempat hampir memulai kerja sama dengan perusahaan petrokimia asal Amerika Serikat (AS) yakni Air Products and Chemicals Inc. untuk menggarap proyek hilirisasi batu bara menjadi DME di Indonesia.

Namun, rencana tersebut kandas, lantaran Air Products hengkang dari proyek kerja sama tersebut.

Kabar terakhir, SVP Project Management Office PTBA Setiadi Wicaksono pernah mengungkapkan pihaknya terus mendorong agar program hilirisasi batu bara menjadi DME bisa berjalan. Salah satunya, Setiadi mengatakan pihaknya tengah melakukan penjajakan dengan beberapa mitra strategis usai hengkangnya Air Products.

“Dapat kami sampaikan untuk update dari sisi proyek coal to DME, memang saat ini kami sedang melakukan menjajakan ke beberapa calon mitra, strategis untuk pengembangan ini, menyusul dari mundurnya air product di tahun lalu,” jelasnya dalam paparan Public Expose Live 2024, disiarkan daring, Selasa (27/8/2024).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*