Royalti Nikel-Emas Bakal Naik, Ekonom Wanti-Wanti Hal Ini

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira mengingatkan kebijakan pemerintah yang akan mengerek tarif royalti untuk Nikel cs dapat dipergunakan untuk mendukung program di sektor Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

Bhima pun berharap agar penerimaan dari royalti di sektor minerba dapat dialokasikan untuk subsidi dan insentif bagi pengembangan EBT.

“Jangan sampai royalti mau naik tarifnya tapi untuk keperluan yang tidak berkaitan dengan ketahanan dan transisi energi,” katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (24/3/2025).

Selain itu, Bhima menilai bahwa kebijakan ini dapat mengerek penerimaan negara dari sektor minerba di tengah tren penurunan harga komoditas. Terlebih harga batu bara turun sebesar 24% dalam satu tahun terakhir, sementara harga nikel mengalami penurunan 3,5%.

“Jatuhnya harga batu bara sebesar -24% selama satu tahun terakhir dan nikel anjlok -3,5% di periode yang sama berisiko tinggi ke merosotnya penerimaan negara tahun ini,” kata dia.

Kondisi tersebut berisiko mengurangi penerimaan negara, sehingga diperlukan penyesuaian tarif royalti untuk menjaga Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) tetap stabil.

Berikutnya, kebijakan ini juga dapat memperketat pengawasan. Menurut Bhima pemerintah harus mewaspadai lonjakan ekspor minerba ilegal menyusul kebijakan naiknya tarif royalti.

Lantas, berapa saja besaran rencana kenaikan tarif royalti tambang tersebut? Berikut bocoran dari dokumen usulan revisi royalti minerba yang diterima CNBC Indonesia:

Batu bara:

Saat ini berlaku tarif progresif sesuai Harga Batu Bara Acuan (HBA) dan tarif PNBP IUPK 14%-28%. Dalam revisi aturan, rencananya tarif royalti naik 1% untuk HBA lebih dari sama dengan US$ 90 per ton sampai tarif maksimum 13,5%. Lalu, tarif IUPK 14%-28% dengan perubahan tentang tarif (Revisi PP no.15/2022).

Nikel:

Bijih nikel: Saat ini berlaku single tarif bijih nikel 10%. Dalam revisi aturan, rencananya tarif royalti bersifat progresif 14%-19%. Sehingga besaran kenaikan tarif sekitar 40%-90% dari tarif yang berlaku saat ini.

Nikel matte: Saat ini berlaku single tarif nikel matte 2% dan windfall profit ditambah 1%. Dalam revisi aturan, rencananya tarif royalti bersifat progresif 4,5%-6,5% dan windfall profit dihapus. Sehingga besaran kenaikan tarif sekitar 125%-225% dari tarif yang berlaku saat ini.

Ferro nikel: Saat ini berlaku single tarif ferro nikel 2%. Dalam revisi aturan, rencananya tarif royalti bersifat progresif 5%-7%. Sehingga besaran kenaikan tarif sekitar 150%-250% dari tarif yang berlaku saat ini.

Nikel pig iron (NPI): Saat ini berlaku single tarif nikel pig iron (NPI) 5%. Dalam revisi aturan, rencananya tarif royalti bersifat progresif 5%-7%. Sehingga besaran kenaikan tarif sekitar 0%-40% dari tarif yang berlaku saat ini.

Tembaga:

Bijih tembaga: Saat ini berlaku single tarif bijih tembaga 5%. Dalam revisi aturan, rencananya tarif royalti bersifat progresif 10%-17%. Sehingga besaran kenaikan tarif sekitar 100%-240% dari tarif yang berlaku saat ini.

Konsentrat tembaga: Saat ini berlaku single tarif konsentrat tembaga 4%. Dalam revisi aturan, rencananya tarif royalti bersifat progresif 7%-10%. Sehingga besaran kenaikan tarif sekitar 100%-250% dari tarif yang berlaku saat ini.

Katoda tembaga: Saat ini berlaku single tarif katoda tembaga 2%. Dalam revisi aturan, rencananya tarif royalti bersifat progresif 4%-7%. Sehingga besaran kenaikan tarif sekitar 100%-250% dari tarif yang berlaku saat ini.

Emas:

Saat ini berlaku tarif progresif mulai dari 3,75%-10%. Dalam revisi aturan, rencananya tarif royalti bersifat progresif mulai dari 7%-16%.

Perak:

Saat ini berlaku single tarif 3,25%. Dalam revisi aturan, rencananya tarif royalti single tarif 5%.

Platina:

Saat ini berlaku single tarif 2%. Dalam revisi aturan, rencananya tarif royalti single tarif 3,75%.

Timah:

Logam timah: Saat ini berlaku single tarif 3%. Dalam revisi aturan, rencananya tarif bersifat progresif mulai dari 3%-10%. Sehingga besaran kenaikan tarif sekitar 0%-233% dari tarif yang berlaku saat ini.

https://sdsportstalk.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*