Rupiah Dua Hari Menguat, Fed Effect Lanjut Hari Ini?

Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (USD). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Dua hari beruntun rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah The Fed memberikan nada dovish.

Melansir data Refinitiv, rupiah ditutup menguat 0,15% di angka Rp16.230/US$ pada perdagangan kemarin, Kamis (1/8/2024).

The Fed telah memutuskan untuk kembali menahan suku bunganya di level 5,25-5,50% pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia (1/8/2024).

Sebagai catatan, The Fed telah mengerek suku bunga sebesar 525 basis poin (bps) sejak Maret 2022 hingga Juli 2023. Mereka kemudian menahan suku bunga di level 5,25-5,50% pada September, November, Desember 2023, Januari 2024, Maret 2024, Mei 2024, Juni 2024, dan Agustus 2024.

Berbeda dengan rapat Federal Open Market Committee (FOMC) sebelumnya,

The Fed pada rapat kali ini juga dinilai lebih jelas soal pemangkasan suku bunga mulai September mendatang. Dalam pernyataannya, The Fed menjelaskan jika inflasi kini sudah mengarah kepada target sasaran mereka di kisaran 2%.

“Dalam beberapa bulan terakhir ada kemajuan lebih lanjut menuju target inflasi 2%. Jika syarat tersebut terpenuhi, kebijakan pemangkasan suku bunga bisa menjadi opsi pada pertemuan berikutnya di September,” kata Chairman The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers usai rapat FOMC, dikutip dari CNBC International.

Sebagai catatan, inflasi AS baik Consumer Price Index (CPI) maupun Personal Consumption Expenditure (PCE) terus melandai dan semakin mendekati 2%.

Jika The Fed benar-benar menurunkan suku bunganya, hal ini tentu akan memberikan dampak yang positif bagi mata uang Garuda karena tekanan yang semakin minim di tengah potensi DXY yang melemah.

Laporan dari Departemen Tenaga Kerja pada hari Kamis juga menunjukkan jumlah pengangguran membengkak pada pertengahan Juli ke level tertinggi sejak akhir tahun 2021. Hal ini dapat memicu kekhawatiran akan memburuknya pasar tenaga kerja dengan cepat, yang muncul bulan lalu ketika data menunjukkan tingkat pengangguran. tingkat suku bunga naik ke level tertinggi 2-1/2 tahun sebesar 4,1% di bulan Juni.

Laporan tersebut mendukung penurunan suku bunga pada bulan September, meskipun sebagian besar ekonom memperingatkan agar tidak terlalu banyak membaca kenaikan klaim, dengan alasan bahwa menyesuaikan data untuk fluktuasi musiman merupakan tantangan di musim panas karena penutupan pabrik mobil sementara untuk keperluan retooling.

Teknikal Rupiah

Pergerakan rupiah secara teknikal dalam basis waktu per jam mulai terlihat ada pembalikan arah, jika penguatan berlanjut posisi terdekat yang bisa di uji di Rp16.205/US$ yang didapatkan dari low candle intraday pada 25 Juli 2024.

Sementara itu, jika pelemahan berlanjut bisa diantisipasi di resistance terdekat di Rp16.320/US$ yang didapatkan dari garis horizontal berdasarkan high candle intraday pada 30 Juli 2024.

Pergerakan rupiah melawan dolar AS
Foto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*