Calon presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut upacara pembukaan Olimpiade di Paris 2024 sebagai aib. Ini di tengah kecaman sejumlah pihak kepada penyelenggara yang dianggap telah mempertontonkan “pertunjukan yang kelewat batas”.
“Saya sangat berpikiran terbuka tetapi saya pikir apa yang mereka lakukan adalah aib,” kata Trump dalam sebuah wawancara dengan Fox News, dikutip AFP, Selasa (30/7/2024).
Komentarnya menyusul kecaman dari kelompok Katolik dan uskup Prancis atas adegan upacara yang melibatkan penari, waria dan seorang DJ dalam pose yang tampaknya mengingatkan pada penggambaran Perjamuan Terakhir. Meskipun para kreator mengatakan bahwa adegan itu tidak dimaksudkan untuk menggambarkan suasana keagamaan.
“Kita tidak akan mengadakan ‘Perjamuan Terakhir’ seperti yang digambarkan tadi malam,” jawab Trump lagi menyinggung bagaimana jika dirinya terpilih sebagai presiden lagi dan penyelenggaraan Olimpiade 2028 dilakukan di Los Angeles, AS.
Sebelumnya, penyelenggara Olimpiade Paris 2024 meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi dalam upacara pembukaan, akhir pekan lalu. Mereka mengatakan “sangat menyesal” jika ada pelanggaran yang disebabkan oleh upacara pembukaan yang disebutnya “berani dan unik”, sambil menyangkal adanya niat untuk “tidak menghormati agama”.
“Jelas tidak pernah ada niat untuk menunjukkan rasa tidak hormat kepada kelompok agama mana pun,” kata juru bicara Paris 2024 Anne Descamps kepada wartawan pada hari Minggu, dikutip AFP.
“Jika ada yang tersinggung, tentu saja kami sangat, sangat minta maaf,” tambahnya.
Jolly, pun membantah mengambil inspirasi dari Perjamuan Terakhir. Adegan tersebut, katanya, dimaksudkan untuk mempromosikan toleransi terhadap identitas seksual dan gender yang berbeda.
Diketahui dalam parade aktor Prancis Philippe Katerine, muncul di atas piring saji perak, hampir telanjang dan dicat biru. Ia dimaksudkan untuk menjadi Dionysus, dewa anggur dan kesenangan Yunani, yang merupakan ayah dari Sequana, dewi Sungai Seine.
“Idenya adalah untuk mengadakan pesta pagan besar yang dikaitkan dengan dewa-dewa Olympus,” kata Jolly.
“Anda tidak akan pernah menemukan dalam karya saya keinginan untuk mengejek atau merendahkan siapa pun. Saya menginginkan upacara yang menyatukan orang-orang, yang mendamaikan, tetapi juga upacara yang menegaskan nilai-nilai Republik kita tentang kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan,” klaimnya.
Diketahui kritikan juga muncul dari partai sayap kanan Prancis, National Rally. Partai tersebut memenangkan pemilu di Juli lalu dan berhak atas kursi perdana menteri (PM) Prancis.
“Perampokan budaya Prancis”, kata juru bicara partai Julien Odoul.
Sebelumnya, sekitar 300.000 penonton menyaksikan pembukaan Olimpiade Paris 2024. Media AS NBC mengatakan prosesi tersebut merupakan awal Olimpiade yang paling banyak ditonton sejak London tahun 2012 sementara penyiar Jerman ARD melaporkannya sebagai yang paling banyak ditonton dalam 20 tahun.